Selasa, 30 Agustus 2016

Adik Sarbo'ah Kerjanya Kuliyah

Majikan dan Asisten rumah tangga, Sarbo'ah memang memiliki hubungan tegolong unik. Tidak ada batasan seperti  layaknya majikan dan pegawai. Tetapi lebih kepada hubungan kekeluargaan, seperti ibu dan anak atau kakak dan adik. Karena memang majikannya yang bernama Ibu Fatma ini sangat bersahaja dengan Sarbo'ah. Jadi kapan saja Sarbo'ah dan Ibu Fatma sudah terbiasa dalam diskusi atau ngobrol ngalor ngidul. Dan Sarbo'ah biasa dipanggil Neng, oleh bu Fatma. Suatu senja, Sarbo'ah ditanya Ibu Fatma.

Bu Fatma: Neng, ngomong-ngomong adikmu berapa?
Sarbo'ah: Ada dua Nyah, di kampung.

Bu Fatma: Di kampung, ngapain aja?
Sarbo'ah: Adik saya yang pertama kerjanya kuliyah, yang bungsu masih SMP kelas 3.

Bu Fatma: Hebat donk ya.., kamu bisa biayain kuliah adik kamu.
Sarbo'ah: Nggak..gitu Nyah, maksud saya adik saya yang pertama kerja nya dipabrik garam. KULI PANGGUL UYAH ..., Nyah,!
Bu Fatma: Hehe.., dasar Sarbo;ah! Aya - aya wae

 Catatan: Uyah (bahasa sunda)=Garam

Sarbo'ah Ternyata Lulusan S2

Sepenjang perjalanan Jakarta Bandung, Nyonya majikan  merasa heran dengan Sarbo'ah yang tampaknya tidak bodoh. Seperti sarjana saja pola pikirnya. Dengan penasaran Nyonya majikan beratanya;

Majikan: Sarbo'ah..., sebenarnya kamu pendidikannya lulusan apa?
Sarbo'ah: Aku S2, nyah..!

Majikan : Hah.., yang bener?? (antara percaya dan tidak)
Sarbo'ah: Iya...Nyah, SD ..., SMP.. kan S-2?!*^!&!&



Sarbo'ah Langsung Tertidur di Toyota Alphard

Di akhir pekan (orang bilang: week end), Sarbo'ah diajak jalan-jalan ke Bandung oleh majikannya. Baru saja masuk gerbang tol Jakarta Cikampek, Sarbo'ah langsung teritdur pulas. Majikannya keqi, karena Sarbo'ah setengah mendengkur walau pelan.

Majikan: Eh, Sarbo'ah.., bangun...Enak aja baru lima belas menit di mobil langsung mendengkur.
Sarbo'ah menggeliat sambil matanya terus terpejam: Kenapa sih Nyah..., gak boleh lihat orang senang!

Majikannya sewot sambil menggoyang-goyangkan badan Sarbo'ah: Waduh..., aku saja gak bisa masih melek. Kamu malah mendengkur..!
Sarbo'ah terbangun matanya tebelalak: Iya..iya..., Nyah saya bangun

Majikan: Emang kenapa kamu ngantuk? Di mobil kayak pelor saja (Pelor = Nempel Molor)
Sarbo'ah: Anu nyah, aku bisa tidur, karena ....

Majikan: Karena mobilnya mewah yah???
Sarbo'ah: Nggak juga, Nyah! Aku tertidur, karena Ban Mobilnya Bulat, coba ban mobilnya SEGI EMPAT atau SEGI TIGA! Aku gak akan bisa tidur nyah...




Sarbo'ah: Mengungkap Motif Bunuh Diri Petugas Pintu Rel Kereta

Suatu pagi, Sarbo'ah kembali kepoh. Ketika Nyonya majikannya sedang asik membaca koran berita pagi tentang tewasnya seorang petugas penjaga pintu rel kereta api di Sukabumi. Sarbo'ah mendekati majikannya.

Sarbo'ah: Nyah..., kenapa itu petugas rel kereta mati bunuh diri?
Majikan: Belum terungkap neng motifnya., mungkin frustasi?
Sarbo'ah: maksudnya nyah, frustasi karen cinta?
Majikan: Ya..frustasi itu banyak sekali motifnya bukan cuma cinta, bisa saja kehidupannya mungkin yang terus diliput kemiskinan. Atau hal lainnya.

Sarbo'ah: Hmm, menurutku nyah, karena di pinggir rel kereta api banyak batu kerikilnya nyah..
Majikan: Maksudnya gimana sarbo'ah? Ya semua rel kereta, pinggirnya berbatu kerikil

Sarbo'ah: Ya itu dia, Nyah..! Makanya petugas itu bunuh diri. Coba di pinggir rel kereta api bukan batu, ganti misalnya dengan emas batangan. Pasti itu petugas, gak akan bunuh diri..
Majikan: Jiah..., kalo begitu sih, Nyonya juga mau jadi petugas...

Sarbo'ah: Kenapa Pejabat Banyak Ditangkap KPK

Setelah makan malam, Sarbo'ah tanpa sengaja mendengar suara televisi yang sedang ditonton majikannya  di ruang keluarga. Suara televisi itu sangat jelas ditelinga Sarbo;ah yang sedang memberitakan, salah seorang pejabat tinggi negara ditangkap KPK. Sarbo'ah kepoh!

Sarbo'ah: Nyah..., kenapa pejabat banyak ditangap KPK?
Majikan: Karena, mereka Koruptor! Ngerti gak?

Sarbo'ah: Koruptor itu apa...Nyah?
Majikan: Koruptor itu maling uang negara..

Sarbo'ah mengangguk-angguk: Tapi nggak begitu nyah, kalo menurut saya, koruptor itu pejabat yang maling uang negara, lalu tertangkap KPK. Kalo belum ketangkap KPK, mereka belum jadi koruptor nyah, masih jadi pejabat!
Majikan: Wualah,..., kamu koq jadi lebih cerdas Bo'ah..!!
Sarbo'ah: Ayo Nyah.., berantas korupsi!!!

Sarboah Dinasehatin Majikannya Soal Jodoh

Suatu senja, ketika Sarbo'ah sedang melamun seorang diri di teras belakang rumah majikannya. Sarbo'ah dinasehatin oleh majikannya.

Majikan: Jangan banyak melamun neng...!
Sarbo;ah: Ah...Nyonya.., nggak koq..cuma..
Majikan: Cuma apa? Soal jodoh..
Sarbo'ah: Hehe..., bisa aja Nyonya...

Majikan: Cari jodoh itu jangan profesinya Guru, neng
Sarbo'ah: Emangnya kenapa nyah.., kalo Guru?
Majikan: Guru mah, suka mengulang-ulang
Sarbo'ah: Ah.., nyonya becanda...

Majikan: Jangan juga tukang PLN
Sarbo'ah: Kenapa nyah., tukang PLN?
Majikan: Anu ..., Bo'ah..PLN suka mati...hidup...mati ..hidup!

Sarbo'ah: Hehehe...terus cari jodohnya yang gimana nyah?
Majikan: Cari jodoh itu seperti saya, profesi suami saya Arkeolog..,
Sarbo'ah: Iya, emang kenapa nyah, Arkeolog?
Majikan: Semakin tua, semakin unik, semakin diminati, disayangi...sama Arkeolog..! hehe

Catatan:
ARKEOLOG: Ilmuwan di bidang benda-benda kuno

Senin, 29 Agustus 2016

CERITA HUMOR SARBOAH { BIASAKAN BERKOMENTAR SETELAH MEMBACA

Sarbo'ah Putus Cinta

Udin, anaknya mang Surdin yang kerja di Jakarta. Suatu waktu menelpon Sarbo'ah.

Udin: Selamat pagi Sarbo'ah?
Sarbo'ah: Pagi.., Udin. Apa kabar?
Udin: Baik, kamu bagaimana?
Sarbo'ah: Baik juga!

Udin: Ngomong-ngomong, katanya kamu punya pacar ya di sini?
Sarbo'ah: Ah, kata siapa? Udah nggak.., aku udah putus koq..
Udin: Putus, kenapa putus.., dia selingkuh? dia pacaran lagi? (Penasaran)
Sarbo'ah: Iya udah putus, tapi bukan karena itu.

Udin: Kenapa putus? Gak disetujui orang tuanya, karena perbedaan status sosial?
Sarbo'ah; Bukan itu juga..., tapi aku malu ah, bilangnya!
Udin (masih penasaran terus mencecar): Iya... tapi kan putus pasti ada penyebabnya..kenapa?
Sarbo'ah (akhirnya buka rahasia): Iya, gara-garanya aku waktu diajak makan dengan teman-temannya, perutku mules...
Udin : Perut mules koq dijadikan alasan, untuk putus pacaran? Aneh, pasti itu cuma alasan, pasti dia selingkuh?
Sarbo'ah: Nggak, dia nggak selingkuh. Dia baik koq. Waktu itu aku gak tahan, karena mules. Aku kentut, tapi suaranya terdengar oleh orang lain. Oscar malu...! Akhirnya
Udin (tidak bisa menahan tawa, walau merasa heran): hahaha...@#$$%@#

LAGU SARBOAH MANG DARSO



Ketika di seri ke 20 ini, saya iseng-iseng browsing. Ternyata nama Sarbo'ah sudah dipakai sebagai sebuah judul lagu oleh Mang Darso. Hehe...akhirnya, saya posting juga di sini.... Untuk menambah kelucuan. Mudah-mudahan.

Sarbo'ah Ketemu Oscar Kembali

Oscar kupingnya agak budi (BUDEG DIKIT). Suatu waktu menelpon Sarbo'ah yang kebetulan sedang di toilet rumah majikannnya.

Oscar: Yang..., lagi di mana?
Sarbo'ah: Di toilet (agak bindeng, karena sambil menutup hidung)

Oscar: Hah.., di mana yang??
Sarbo'ah: Di Toileettttt!!! (dengan nada agak tinggi)

Oscar: Oh....di toilet. Lagi apa yang....?
Sarbo'ah: Lagi B.A.B (masih sambil menutup hidung)
Oscar: Haah..., lagi apa yaang???
Sarbo'ah dengan nada kesal: Lagi Modoolllllllll!!!! Dasar  Budi..!!!

Catatan:
Modol (bahasa sunda kasar) = Buang Air Besar

Sarboah Jago Silat

Sarbo'ah yang kini sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga, suatu waktu diajak majikannya pergi ke Mall. Begitu memasuki pintu mall, Sarbo'ah merasa pundaknya kedinginan. Langsung saja dia pasang kuda-kuda seperti layaknya pendekar silat. Maklum Sarbo'ah sejak kecil  selalu dilatih silat oleh Mang Surdin tetangganya.

Sarbo'ah: Eit..ciyat...ciyat  (sambil pasang kuda-kuda(
Majikan: Eh, kamu kenapa Sarbo'ah?

Sarbo'ah: Tenang Nyonya..., kayaknya ada yang punya Halimunan nih!
Majikan: Emangnya kenapa?

Sarbo'ah: Ini pundak saya mulai kedinginan. Nyonya .., tenang saja, (sambil terus ciyat ciyat berkuda-kuda)
Majikan: Itu dingin AC..., Sarbo'ah... (sambil ketawa..terpingkal-pingkal)
Sarbo'ah: Biar saja Nyah..., mau si Ase..., mau si Mi'an.., saya lawan...! ciyat..ciyat...!!

Catatan:
HALIMUNAN: Ilmu Halimunan, adalah sebuah ilmu dimana raga seseorang tidak dapat dilihat oleh orang lain, dengan mata biasa tentunya.

Minggu, 28 Agustus 2016

Sarbo'ah & Sopir Bus

Sepeninggal Emak, Sarbo'ah ingin merantau ke Jakarta. Dari kampungnya Sarbo'ah menumpang bis antar kota. Memasuki kota Jakarta, bus yang ditumpangi masih saja ngebut. Sarbo'ah mulai lirik kanan kiri melihat jalanan ingin mencari alamat yang diberikan majikannya. Setelah yakin apa yang dilihatnya, sarbo'ah setengah berteriak memberhentikan bus.




Sarbo'ah: Kirpan...!!!
Sopir Bus: Oiiiyy...kenapa? (sambil terus melajukan busnya)
Sarbo'ah: Kirpan...!!!
Sopir Bus: Ouiyyy..., kenapa sih manggil- manggil nama saya terus?
Sarbo'ah akhirnya kesal, langsung menuju ke dekat sopir bus, pak Kiri Depan!!!
Sopir Bus: Ooohh, kirain panggil nama saya tadi, maaf neng, nama saya Kirpan soalnya.

Sarbo'ah & Tetangga Baru

 
Sarbo'ah memiliki tetangga yang baru pindah dari Jakarta, sebut saja namanya Beben, katanya sih, karena rumah di Jakartanya kena gusur Gubernur Ahok karena akan dijadikan lahan hijau. Suatu hari Beben yang baru saja membeli buah Mangga di warung sebelah rumah, menyembunyikan Mangganya di balik kaosnya.

Beben: Permisi ...
Sarbo'ah: Mangga
Beben: (Koq cewek ini tahu ya, aku bawa mangga?!@#$)

Beben penasaran, kembali iya ke warung untuk membeli Mangga, dan kemudian disembunyikannya. Saat lewat di rumah Sarbo'ah,

Beben: Permisi...
Sarbo'ah: Mangga...

Beben masih penasaran, kenapa Sarbo'ah jago menebak yang disembunyikan di balik kaosnya. Maka ia kembali ingin menguji Sarbo'ah. Kali ini ia membeli buah Jeruk, dan menyembunyikannya.

Beben: Permisi...
Sarbo'ah: Mangga...
Beben tiba-tiba teriak: salah....., ini buah Jeruk...(sambil memngeluarkan buah jeruk yang disembunyikannya)

Note:
Mangga (bahasa sunda)= Silahkan

Sarboah & Juragan Truk

Sarboah yang molek, sudah lama ditaksir oleh Kang Simin, seorang duda berusia 55 tahun juragan Truk terkaya di kampungnya. Tapi Sarbo'ah yang masih perawan tingting tidak silau dengan kekayaan, makanya sampai saat ini Sarboah belum menerima cinta kang Simin. Suatu hari Sarboah yang hendak ke sawah menyusul Emak, melewat rumah kang Simin yang besar tampak ada mobil truk yang baru dilihatnya dengan bak truk yang masih polos.

Sarbo'ah: Permisi kang Simin.
Simin: Eh..., Sarbo'ah, mau kemana?
Sarbo'ah: Mau ke sawah nyusul Emak
Simin: Mampir dulu Sarbo'ah..
Sarbo'ah: Oh iya, terima kasih kang.., baru nih mobil truknya?
Simin: Iya.., masih baru..
Sarbo'ah: Eh kang, ngomong-ngomong itu pantat Truknya mau dikasih tulisan apa?
Simin (mikir agak lama): Mmmm..apa ya, gimana kalo tulisannya "Ku Tunggu Jandamu!"
Sarbo'ah: Hehe....(tahu juga kang Simin, kalo aku gak mau sama dia - karena masih perawan, pikirnya)

Sarboah Sangat Sayang

Selesai makan di restoran oriental, Sarbo'ah dibelikan HP yang cukup lumayan bagus. Merknya NUKIEU. Maka hari-harinya tidak lagi kesepian. Ada hand phone yang menemani. Namun setelah beberapa minggu, tiap kali di sms Oscar, pemuda kota kenalannya. Sarbo'ah tidak pernah jawab.

Oscar: Yang..., kamu kenapa sih, gak pernah jawab sms ku!
Sarboah hanya baca sms Oscar, tanpa jawab.

Oscar penasaran, kemudian menelponnya berkali-kali juga tidak dijawab. Akhirnya lebih dari puluhan kali Oscar sms kembali dengan pertanyaan yang sama: Sarbo'ah, kenapa sih sms-ku gak pernah kamu jawab?

Sarbo;ah tersenyum lalu membalas sms-nya 1x: Oscar..., kalo aku gak mau jawab telponmu, kalo aku gak jawab sms mu, bukan berarti aku gak sayang. Sesungguhnya..., aku sangat sayang pada PULSAKU!


Sarboah Order Aptuyu 2 Porsi

Sarbo'ah yang cantik dengan body seksi, walaupun tampak lugu sebagai gadis desa. Ia sempat berkenalan dengan pemuda dari kota, diajaknya makan ke restoran oriental. Si pemuda sebut saja namanya Oscar. 

Oscar memanggil waitress untuk meminta daftar menu. 

Sarbo'ah membolak-balik buku menu, kebingungan dengan makanan apa yang ingin dipesannya. 

Lalu waitress tanya pada Sarbo'ah: Mau order apa mbak?

Sarbo'ah yang ditanya waitress memalingkan muka ke Oscar, 

Oscar: Up To You!

Sarbo'ah kemudian menatap waitress: Mbak, order aptuyu 2 porsi ya mbak, jangan pake lama!
Waitress: @#$!@@*&&***

Sarbo'ah: Kenapa Di Komputer Ada Tulisan ENTER

Suatu siang ketika Sarbo'ah duduk termenung, Sarjan adiknya Sarbo'ah yang masih duduk kelas 1 SMP menghampirinya.

Sarjan: Kak, kenapa di keyboard komputer ada tulisan ENTER nya?
Sarbo'ah: Wah, gak tahu ya dik, waktu kakak sekolah dulu, belum ada komputer soalnya.
Sarjan: Wah gimana sih kakak, katanya kakak juara 1 terus.?

Karena terdesak, akhirnya Sarbo'ah menjawab sekenanya: ya..mungkin kalo di keyboard komputer tulisannya ENTAR, malah ga bisa dipakai komputernya. ENTAR...ENTAR terus...

Sarjan: Oh.., begitu ya kak, terima kasih kak, aku tulis nih.. Soalnya ada PR nih.
Sarbo'ah:#@*!**!waduh...


Sarbo'ah Naik Ojek Bayar Setengah

Sepulang dari pasar disuruh Emak beli garam, terasi, dan sabun colek. Sarbo'ah mau naik ojek pulangnya.

Sarbo'ah: Kang, ke Ranca Alit berapa?
Ojek: Sepulu ribu saja neng!
Sarbo'ah: Baik kang, antar ke Ranca Alit.

Sampai di depan rumah, ojek berhenti, dan Sarbo'ah membayar ongkos ojek.

Sarbo'ah: nih kang, ongkosnya!
Ojek: Koq cuma Lima ribu?

Sarbo'ah: Kan tadi, akang bilang ke Ranca Alit ongkosnya Sepuluh ribu. Itu kan saya bayar Lima ribu, kan akang ikut juga ke sini. Jadi ongkosnya bagi dua dengan akang.
Ojek: !@#$%^^&&**

Sarboah dan Superman

Sarboah, seperti biasa sore hari menjelang magrib selalu menghampiri Mang Surdin tetangga sebelah rumahnya.

Sarbo'ah: Eh, mang Surdin..., udah nonton film Superman belum?
Surdin: Kenapa emang?

Sarbo'ah: Ya nggak, mang. Justeru Bo'ah mau tanya, kenapa Superman bajunya selalu pake inisial "S" ya?
Surdin: Ya, suka-suka yang bikin cerita lah..

Sarbo'ah: Koq jawabannya begitu mang Surdin, kalo menurut Bo'ah, karena kalo pake inisial "K" bukan Superman, tapi Kuperman....

Surdin: Jiah...bo'ah....garing lu!

Sarbo'ah...Kesetiaan Itu Terkadang Menyakitkan

Di suatu malam, sebelum beranjak tidur. Seperti biasa Sarbo'ah dan Emak ngobrol ngalor ngidul.

Emak: Kesetiaan itu terkadang menyakitkan.., ya..
Sarbo'ah: Emangnya kenapa Mak, pernah dikecewakan sama almarhum bapak?

Emak: Tidak pernah Sarbo'ah. Bapak mu lelaku yang bertanggungjawab.
Sarbo'ah: Tapi kenapa Emak, bilang kesetiaan terkadang menyakitkan?

Emak: Iya ..Sarbo'ah. Coba kamu lihat film si Buta dari Goa Hantu dengan monyetnya. Saat si Buta mati-matian bertarung dengan begundal...begundal... Eh, monyetnya malah baca cerita humor ini...
Sarbo'ah: Ah,,, emak bisa aja...!!

Sarbo'ah Ingin Menjadi Belalang Kupu-kupu

Sambil menangis Sarbo'ah berkeluh kesah pada Emak. 

Sarbo'ah: Mak kenapa nasib kita buruk sekali ya..., makan cuma pakai singkong. Kita tidak mampu membeli beras.
Emak: Kita harus sabar Sarbo'ah.. Emak juga sudah kerja keras jadi buruh tani di sawah orang lain. Tapi mau bagaimana...?!

Sarbo'ah: Iya mak, bukannya tidak bersyukur. Tapi kenapa kita kalah sama belalang kupu-kupu Mak?
Emak: Loh ..koq begitu.., Sarbo'ah?

Sarbo'ah: iya Mak.., belalang kupu-kupu saja.., Siang makan nasi, malam minum susu...! Kita??!!@@


Bapaknya Sarbo'ah Ternyata Orang Kayak

Sambil dipijit oleh Sarbo'ah, Emak menceritakan kisah suaminya atau bapaknya Sarbo'ah.

Emak: Sarbo'ah...., emak mau cerita nih.
Sarbo'ah: Cerita apa mak? tentang almarhum bapak ya?

Emak: Iya..., Sarbo'ah.. Sebetulnya bapakmu itu orang kayak...uhuk..uhuk (terbatuk-batuk, dan terhenti bicara)
Sarbo'ah nyeletuk: Masa sih emak, banyak ya mak warisannya?

Emak: Warisan dari Hongkong...?!
Sarbo'ah: Tadi emak bilang bapak sebetulnya orang kaya?

Emak: Emak kan belum selesai bciara, terbatuk-batuk. Kamu main nyeletuk saja.
Sarbo'ah: iya ..terus...terus mak...

Emak: Iya, bapakmu itu sebetulnya orang kayak kebanyakan orang-orang kampung sini. Miskin.
Sarbo'ah: Hadeuh...emak...emak...!!!

Sarbo'ah: Bea Siswa Buat Orang Bodoh

Sarbo'ah selepas SMP, tidak melanjutkan pendidikan ke SMU, karena faktor biaya. Maklum Sarbo'ah hanya memiliki seorang emak yang sudah sakit-sakitan. Suatu hari Sarbo'ah mengeluh kepada tetangganya Mang Surdin.

Sarbo'ah: Mang, kenapa pemerintah selalu memberikan bea siswa hanya untuk orang pintar ya?
Surdin: Iya lah Sarbo'ah..., orang-orang yang pintar itu kan harus melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, biar nanti bisa menyumbangkan pemikirannya buat negara.

Sarbo'ah: Wuah.,.. si Mamang ini, sudah kena virus pemerintah. Emangnya kalo orang bodoh tidak bisa berpartisipasi dalam pembangunan mang? Justeru itu mang, kalo orang pinter mah, sudah dari sononya punya otak encer, jadi semua pelajaran mudah ditangkap. 
Surdin: Iya kan, terus masalah buat Sarbo'ah?

Sarbo'ah: Masalah lah mang, justru menurut saya orang-orang bodoh yang harus dikasih bea siswa supaya pintar. Kita bodoh mang, karena kita tidak sekolah tinggi, kita paling banter lulus SMP. Coba kalo saya dikasih bea siswa, sampai perguruan tinggi. Masa saya yang bodoh sekarang, tidak akan pintar dikemudian hari?
Surdin: Iya juga ya....?@#$(*!** (pantas saya bodoh, karena sekolah cuma SD, pikirnya)




Sabtu, 27 Agustus 2016

Pesan Terakhir Emak: Sarbo'ah Tanah Yang Dekat Senayan Jangan Dijual

Emaknya Sarbo'ah semakin hari, semakin kritis sakitnya. Suatu senja, Emak mengumpukan anak-anaknya yaitu Sarbo'ah beserta adik-adiknya.

Emak: Sarbo'ah.., sepertinya sakit emak sudah semakin kritis.
Sarbo'ah: (mendengarkan baik2) ya, emak terus..gimana mak..?

Emak: Mau pesan sama kamu, dan adik-adik kamu., Sarjan dan Karjan.
Sarbo'ah: (Mikir..apakakah emak punya warisan) iya mak, pesannya apa?

Emak: Itu tanah yang dekat lapangan jangan dijual, terus yang di dekat Lippo karawaci jangan dijual, dan yang dekat Senayan juga jangan dijual ya,,
Sarbo'ah: (wuih emak, banyak banget nih tanahnya, pikirnya) Emang kenapa mak gak boleh dijual?

Emak: Ya jangan dijual Sarbo'ah. Tanah-tanah itu kan bukan punya emak!!
Sarbo'ah: Jiah...emak...kirain ..@#$%^^^

Sarbo'ah Gak Mau Pilih Ahok

Pemberitaan Soal Pilkada DKI Jakarta, merebak di media elektroni & Cetak nasional. Porsinya sangat besar. Sehingga terdengar ke kampung Ranca Alit, di mana Sarbo'ah dan keluarganya tinggal. Mang Surdin, tetangga Sarbo'ah ikut angkat bicara.

Mang Surdin: Sarbo'ah, kamu pilih siapa nanti?
Sarbo'ah yang kebingungan balik bertanya: Pilih apaan mang?

Mang Surdin: Tadi saya telpon ke anak saya yang kerja di Jakarta, katanya anak saya akan pilih Ahok. Katanya ahok bagus kinerjanya. Makanya saya tanya, kamu mau pilih siapa?
Sarbo'ah: Ah.., saya mah gak akan pilih Ahok mang!

Mang Surdin: Lah emang kenapa Sarbo'ah?
Sarbo'ah: Saya gak akan pilih AHok, mang. Sekali lagi gak akan pilih Ahok, karena saya bukan warga Jakarta. Kan kita tinggalnya juga di Ranca ALit. Si mamang gimana sih?

Sarbo'ah & Narkoba

Ketika gembong Narkoba di eksekusi mati, semua media masa cetak dan elektronik memberitakannya di headline. Dan hampir semua orang bicara soal narkoba, baik di kampung maupun di kota. Baik di cafe-cafe maupun di warung Kopi.  Sarbo'ah yang memang jarang nonton tivi, karena tidak memiliki tivi, bertanya pada tetangganya mang Surdin.

Sarbo'ah: Narkoba teh apa mang?
Surdin: Narkoba itu, barang terlarang.

Sarbo'ah: Maksudnya mang?
Surdin yang juga tidak bisa menjelaskan agak jengkel menjawab: Iya barang terlarang, Narkoba itu Narik Kolor Bapak.

Sarbo'ah: Atuh iya mang, narik kolor bapak mah gak boleh! Apalagi Narik Kolor Mamang mah...

Sarboah Orang Miskin Dilarang Sakit

Sarbo'ah yang masuk kategori keluarga miskin, namun karena berbeda pandangan dengan aparat desa, tidak mendapatkan Kartu Sehat. Ketika suatu hari Emaknya yang sudah renta mengerang kesakitan di sudut kamar.

Sarbo'ah: Emak jangan sakit ya...
Emak: Iya Sarbo'ah siapa juga yang mau sakit. Emang kenapa kalo sakit.

Sarbo'ah: Iya kita ini orang miskin.
Emak: #$%% (bingung penuh tanya)

Sarbo'ah: Orang Miskin dilarang sakit, karena biaya berobat sangat mahal emak!

Sarbo'ah & Kemiskinan

Sarbo'ah termasuk salah seorang keluarga miskin di kampungnya, kampung Ranca Alit. Suatu hari diundang oleh Kepala Desa karena kedatangan pejabat dari pemerintah daerah. Sekarang saatnya pejabat Pemda memberikan sambutan,

Pejabat: Kemiskinan di daerah kita lebih disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah, namun setelah sekian tahun saya menjabat. Kemiskinan di daerah kita sudah menurun.

Sarbo'ah yang masih merasa miskin nyeletuk: Menurun ke anak cucu ya pak?

Sontak, hadirin yang ada di ruangan balai desa tertawa....!!

Sarbo'ah Jangan Kawin Dengan Orang Sekampung

Suatu hari Sarbo'ah ditegur emaknya yang sudah tua renta,

Emak: Sarbo'ah, kamu kalo kawin jangan sama orang sekampung?
Sarbo'ah: Emangnya kenapa Mak? takut pendek jodoh ya?

Emak: Ya bukan begitu, tapi emangnya kamu kuat kalo kawin sama orang sekampung? Satu orang saja bisa kewalahan loo...?!!
Sarbo'ah: Jiah emak...., ada-ada saja!